Selasa, 21 Juli 2009

Apa Jadinya Kalau Semua Orang Kaya?


Sebagian besar diantara kita pasti ingin menjadi orang kaya, jadi milyuner. Hidup makmur, mobil mewah, rumah megah, istri cantik, dan semua hal yang baik-baik. Tuhan tentu mudah saja menjadikan semua orang kaya raya, Tuhan bisa mengubah semua orang miskin menjadi milyuner hanya dalam sekejap. Akan tetapi, bagaimana kalau semua orang yang hidup di dunia ini kaya raya dan menjadi milyuner? Akan makin sejahterakah hidup kita atau justru sebaliknya?

Seumpama jika kita baru bangun tidur dan mendapati ada segepok uang milyaran rupiah di sisi tempat tidur kita. Ternyata tidak hanya kita yang mendapatkannya, istri anak-anak juga dapat. Pun demikian bapak, ibu, bahkan tetangga kita juga mendapatkannya. Pokoknya, semua orang di dunia mendapat bagian yang sama.

Seperti biasa, sesudah mandi, kita pergi ke meja makan untuk sarapan, tetapi apa mau dikata, ternyata istri belum memasak apa-apa karena sibuk mengurusi uangnya. Tidak kuat menahan lapar, kita bergegas menuju warung terdekat untuk membeli sepiring nasi pecel ditambah segelas teh manis hangat. Sayangnya, ternyata mulai hari itu si penjual nasi pecel menutup warungnya entah sampai kapan karena ia sudah jadi milyuner.

Karena perut belum juga terisi, kita beranjak menuju warung kopi, hendak membeli segelas kopi susu hangat sekedar untuk mengganjal perut dan menghangatkan badan. Akan tetapi, kita terpaksa harus kecewa lagi karena ternyata warung kopi pun sudah ditutup oleh pemiliknya, lagi-lagi karena ia sudah jadi milyuner.

Lalu berniatlah kita puasa di hari itu karena belum makan apa-apa. Dengan lemas, akhirnya kita putuskan untuk pergi ke bank untuk menabungkan rezeki yang tidak diduga-duga tadi dengan mengendarai sepeda motor. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, di tengah jalan ternyata motor kita kehabisan bensin. Mampirlah kita ke pom bensin, tapi sayang tidak ada siapa-siapa di sana, sepi. Mungkin semua karyawan sudah kaya raya sehingga tidak ada yang ingin bekerja di sana lagi. Daripada balik kucing ke rumah, kita berjalan kaki menuju ke bank sambil menjinjing sekarung penuh uang.

Alangkah kecewanya kita saat tiba di bank ternyata juga sepi. Satpam sudah tidak bertugas lagi karena sudah menjadi milyuner sehingga kita harus membuka sendiri pintu bank. Semua karyawan bank, termasuk teller, tidak ada yang bekerja hari itu karena mereka juga sudah bergelar milyuner.

Memang, cerita di atas hanya khayalan, fiksi belaka. Akan tetapi, jika Tuhan berkehendak, Dia bisa saja menjadikan semua manusia kaya raya dengan kekuasaan-Nya.

Berkacalah dari cerita di atas, tidak usah terlalu bernafsu memburu kekayaan duniawi. Kaya harta mungkin tidak selalu mendatangkan manfaat bagi semua orang. Syukurilah apa-apa yang sudah kita punyai. Hancurnya dunia ini antara lain disebabkan oleh karena adanya orang kaya yang menyalahgunakan hartanya. Dengan harta yang mereka miliki, mereka membuat senjata nuklir berbahaya, melubangi gunung untuk diambil emasnya tanpa ada usaha untuk mencegah dampaknya, membabat habis hutan, dan masih banyak lagi.

Ingat, mereka yang tidak terlalu kayalah yang justru banyak membantu kita hidup di dunia fana ini. Ada yang mengenyangkan perut kita dengan berjualan nasi pecel, membantu mengisikan bensin ke kendaraan kita di pom bensin, atau mereka yang menghilangkan dahaga kita dengan menjual es degan atau cincau di pinggir jalan.

Maaf kalau seandainya tulisan ini menyinggung Anda atau siapa saja yang sedang berangan-angan untuk menjadi orang kaya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar