Senin, 27 Juli 2009

Ampun, Jiwaku! - Khalil Gibran

Ampun, Jiwaku! - Khalil Gibran
Mengapa menangis, Jiwaku?
Kaudapatikah kelemahanku?
Air matamu pedih melukai hati,
Sebab kesalahan tidak kusadari.
Sampai kapan engkau meratapi diri?
Selain kata-kata tiada yang kumiliki,
Hasrat keinginanmu, atau petunjukmu.

Pandangi aku, Jiwaku;
Seluruh hidupku tercurah ajaranmu
Betapa pahit deritaku
Mengikuti liku-liku langkahmu.

Hatiku semula megah bersemayam di singgasana.
Tetapi kini meringkuk sebagai hamba sahaya;
Kesadaranku pernah menjadi sahabat setia,
Sekarang berbalik memusuhi beta;
Keremajaanku dahulu harapanku
Tetapi sekarang mengecam kekuranganku.

Mengapa, Jiwaku, begitu banyak tuntutanmu?
Dan kusingkiri kesenangan duniawi,
Dalam mengikuti petunjuk arah.
Yang kaumestikan keturuti.
Cobalah adil padaku, atau panggil Maut,
Tuk membebaskanku.
Sebab Keadilan itu mahkotamu.

Ampun, Jiwaku, ampuni aku!
Telah kauliputi aku dengan Cinta-kasihmu
Hingga tak kuat lagi aku mendukungnya
Kau dan Cinta-kasih tak terpisahkan dalam daya,
Hati dan diriku tak terpisahkan dalam kelemahan
Kapan berakhirnya pergulatan
Antara kekuatan dan kelemahan?

Ampun, Jiwaku, Ampuniku!
T’lah kautunjukkan Kebahagiaan yang berada
Di luar jarak jangkauanku, Kau dan Bahagia
Tinggal di puncak gunung yang menjulang;
Sedangkan sengsara dan diriku tergeletak bersama di dasar jurang.

Kapankah bertemu puncak gunung
Dengan dasar lembah dalam?

Ampuni aku Jiwaku, ampun.
T’lah kauperlihatkan padaku Keindahan, tetapi
Segera kausembunyikan kembali, Kau dan Keindahan hidup dalam cahaya; Kebodohan dan aku terbelenggu bersama dalam kegelapan nyata.
Kapankah tertembus kegelapan
Oleh cemerlang cahaya?

Kegemilanganmu akan tiba bersama Akhirat nanti,
Dan kini kau mengungkapkannya sebagai pendahuluan; tetapi raga ini menderita bersama kehidupan,
Selama berada dalam ruang kehidupan
Inilah, Jiwaku, yang tidak kufahami.

Engkau bergegas terbang menuju alam Keabadian,
Tetapi raga ini hanya merangkak perlahan-lahan;
Ke arah kehancuran. Engkau tidak dapat menunggu
Sedangkan raga tidak dapat dipacu!
Inilah Jiwaku, tanggungan batinku.

Engkau begitu kaya dalam ilmu dan kebijakan
Tetapi raga ini lamban meraih pemahaman.
Engkau tidak menanggung kompromi,
Sedangkan raga tidak mau mengerti,
Inilah, Jiwaku, derita batinku.

Di kesunyian malam engkau mengunjungi
Sang Kekasih, dan menikmati.
Puncak-puncak kebagiaan kebersamaan,
Sedangkan raga ini tertinggal belaka.
Terpanggang benturan dera antara harapan dan perpisahan
Inilah, Jiwaku, ujung siksaan batinku;
Ampuni aku, jiwaku, ampun!

(dari: Lagu Gelombang) 
Penyair: Khalil Gibran

Kenapa perbedaan selalu jadi alasan tuk berpisah..?

Dia selalu bimbang akan dirinya…
Dia selalu bertanya akan mimpi-mimpinya…
Dia selalu berharap itu semua…
Apakah perbedaan yang memisahkan kita…
Aku tahu kita berbeda akan keyakinanku…
Mengapa kau ungkit masalah itu…
Aku tahu kita memang berbeda…
Tapi salahkah jika manantimu…
Salahkah jika aku mencintaimu…
Apakah aku tak berhak atasmu…
Aku tahu kau mencintaiku, akupun begitu…
Kenapa kita tak bisa lewati ini…

Selasa, 21 Juli 2009

Apa Jadinya Kalau Semua Orang Kaya?


Sebagian besar diantara kita pasti ingin menjadi orang kaya, jadi milyuner. Hidup makmur, mobil mewah, rumah megah, istri cantik, dan semua hal yang baik-baik. Tuhan tentu mudah saja menjadikan semua orang kaya raya, Tuhan bisa mengubah semua orang miskin menjadi milyuner hanya dalam sekejap. Akan tetapi, bagaimana kalau semua orang yang hidup di dunia ini kaya raya dan menjadi milyuner? Akan makin sejahterakah hidup kita atau justru sebaliknya?

Seumpama jika kita baru bangun tidur dan mendapati ada segepok uang milyaran rupiah di sisi tempat tidur kita. Ternyata tidak hanya kita yang mendapatkannya, istri anak-anak juga dapat. Pun demikian bapak, ibu, bahkan tetangga kita juga mendapatkannya. Pokoknya, semua orang di dunia mendapat bagian yang sama.

Seperti biasa, sesudah mandi, kita pergi ke meja makan untuk sarapan, tetapi apa mau dikata, ternyata istri belum memasak apa-apa karena sibuk mengurusi uangnya. Tidak kuat menahan lapar, kita bergegas menuju warung terdekat untuk membeli sepiring nasi pecel ditambah segelas teh manis hangat. Sayangnya, ternyata mulai hari itu si penjual nasi pecel menutup warungnya entah sampai kapan karena ia sudah jadi milyuner.

Karena perut belum juga terisi, kita beranjak menuju warung kopi, hendak membeli segelas kopi susu hangat sekedar untuk mengganjal perut dan menghangatkan badan. Akan tetapi, kita terpaksa harus kecewa lagi karena ternyata warung kopi pun sudah ditutup oleh pemiliknya, lagi-lagi karena ia sudah jadi milyuner.

Lalu berniatlah kita puasa di hari itu karena belum makan apa-apa. Dengan lemas, akhirnya kita putuskan untuk pergi ke bank untuk menabungkan rezeki yang tidak diduga-duga tadi dengan mengendarai sepeda motor. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, di tengah jalan ternyata motor kita kehabisan bensin. Mampirlah kita ke pom bensin, tapi sayang tidak ada siapa-siapa di sana, sepi. Mungkin semua karyawan sudah kaya raya sehingga tidak ada yang ingin bekerja di sana lagi. Daripada balik kucing ke rumah, kita berjalan kaki menuju ke bank sambil menjinjing sekarung penuh uang.

Alangkah kecewanya kita saat tiba di bank ternyata juga sepi. Satpam sudah tidak bertugas lagi karena sudah menjadi milyuner sehingga kita harus membuka sendiri pintu bank. Semua karyawan bank, termasuk teller, tidak ada yang bekerja hari itu karena mereka juga sudah bergelar milyuner.

Memang, cerita di atas hanya khayalan, fiksi belaka. Akan tetapi, jika Tuhan berkehendak, Dia bisa saja menjadikan semua manusia kaya raya dengan kekuasaan-Nya.

Berkacalah dari cerita di atas, tidak usah terlalu bernafsu memburu kekayaan duniawi. Kaya harta mungkin tidak selalu mendatangkan manfaat bagi semua orang. Syukurilah apa-apa yang sudah kita punyai. Hancurnya dunia ini antara lain disebabkan oleh karena adanya orang kaya yang menyalahgunakan hartanya. Dengan harta yang mereka miliki, mereka membuat senjata nuklir berbahaya, melubangi gunung untuk diambil emasnya tanpa ada usaha untuk mencegah dampaknya, membabat habis hutan, dan masih banyak lagi.

Ingat, mereka yang tidak terlalu kayalah yang justru banyak membantu kita hidup di dunia fana ini. Ada yang mengenyangkan perut kita dengan berjualan nasi pecel, membantu mengisikan bensin ke kendaraan kita di pom bensin, atau mereka yang menghilangkan dahaga kita dengan menjual es degan atau cincau di pinggir jalan.

Maaf kalau seandainya tulisan ini menyinggung Anda atau siapa saja yang sedang berangan-angan untuk menjadi orang kaya...

Sabtu, 11 Juli 2009

PERKEMBANGAN OTAK ANAK

Pasangan suami -sistri yang baru menikah tentu akan mendambakan datangnya sang anak. Kadang kehadiran anak di alam dunia ini oleh pasangan suami-isteri yang baru, jenis kelamin tak pernah menjadi prioritas utama, laki-laki atau perempuan sama saja. Kegembiraan lsuami-ister akan lahirnya si kecil membawa suasana lebih harmonis dan lebih sempurna. Namun perlu diketahui bersama oleh para pasangan suami-isteri, bahwa perkembangan si kecil terutama perkembangan otaknya perlu mendapat perhatian yang serius baik sebelum proses kelahiran maupun pasca kelahiran. 
Penjelasan Dr. Eddy Supriyadi, Sp.A, dari RS Sardjito Yogyakarta, ada dua komponen dasar dalam perkembangan otak anak, yaitu :
Lingkungan yang aman dan nyaman, adalah lingkungan yang sangat dibutuhkan dalam proses perkembangan otaknya dan berilah respon saat bayi sedang menangis maupun sedang mengoceh;
Pengalaman positif, adalah pengalaman yang diterima setiap hari sangat membantu perkembangan otak anak, antara lain, pengalaman kegiatan bersama anak, kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengajak anak ke pasar atau ke toko sangat penting untuk pembentukan jaringan perkembangan sel otak.. 
Perlu diwaspadai dan diketahui oleh pasangan suami-isteri/orangtua, bahwa saat seorang bayi merasa tertekan, otak akan merespon dengan menghasilkan zat kortisol, dimana kadar zat kortisol yang tinggi akan memperlambat perkembangan otak anak. Artinya, seorang bayi, anak-anak diusahakan dalam hidup dan kehidupannya untuk tidak merasa tertekan akan hidup dan kehidupan orangtuanya maupun lingkungannya.
Dr. Eddy memberikan 10 tips bagi pasangan suami-isteri/orangtua untuk membangun dasar perkembangan otak anak: 
1. Beri perawatan dan kasih sayang yang kuat selama masa kehamilan; 
2. Beri nutrisi yang cukup. Enam bulan pertama kehidupan bayi, berikan kecukupan nutrisi dengan ASI;
3. Berikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak; 
4. Berbicaralah kepada bayi. Buat kontak mata saat berbicara dengan anak. Jangan lupa selalu tersenyum kepada anak; 
5. Bila harus menitipkan anak, carilah tempat penitipan yang bermutu tinggi; 
6. Kenalkan aneka ragam musik pada anak, dan bernyanyilah bersama; 
7. Beri interaksi yang nyata dengan anak demi perkembangan otaknya. Jangan biarkan anak menonton televisi terlalu lama. Batasi waktunya; 
8. Beri ruang bagi anak untuk dapat berinteraksi dengan teman sebaya; 
9. Redakan stres pada orangtua. Orangtua yang mengalami stres cenderung mengalihkan stres kepada anaknya. Bila Anda merasa stres, cobalah bercerita kepada orang yang dekat dengan Anda; 
10. Ingat, otak tidak akan pernah berhenti berkembang. Jadi, beri stimulasi sebanyak-banyaknya secara terus-menerus. 

Teknik Mengatur Jenis Kelamin Anak..

Teknik Mengatur Jenis Kelamin
Jenis kelamin yang Anda inginkan untuk anak Anda saat ini menurut para ahli adalah dengan metode pengaturan diet (konsumsi makanan) dan pengaturan waktu hubungan seksual (sanggama).Pada pengaturan diet, seperti ditegaskan oleh para ahli bahwa bila ibu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung mineral kalium dan natrium, maka kemungkinan untuk melahirkan bayi laki-laki lebih besar. biasanya didapatkan dari garam, buah-buhan, teh, kopi, dan ikan. Sedangkan bila menginginkan anak perempuan, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium. Ini bisa diserap dari kacang-kacangan, susu, serta coklat yang bebas garam. 

Untuk keberhasilan program tersebut, dianjurkan agar pengaturan diet dilakukan 1,5 bulan sebelum saat pembuahan dan dilaporkan angka keberhasilan program tersebut mencapai 84 persen 

Selain program pengaturan diet, upaya mengatur jenis kelamin janin ini juga dapat dilakukan dengan mengatur waktu yang tepat saat hubungan seksual. Pengaturan ini didasari teori yang menjelaskan bahwa bila pada proses pembuahan, sel telur (ovum) dibuahi oleh spermatozoa X, maka akan menghasilkan anak perempuan. Sedangkan bila sel telur tersebut dibuahi oleh spermatozoa Y akan menghasilkan anak laki-laki. 

Selain itu, pengaturan hubungan seksual juga didasari oleh karakteristik spermatozoa Y dan X yang berbeda. Spermatozoa Y berenang lebih gesit dan lebih cepat dibandingkan dengan spermatozoa X. Namun, spermatozoa Y mempunyai umur yang lebih singkat, yaitu hanya dapat bertahan selama satu hari atau paling lama hanya sampai dua hari. Sedangkan spermatozoa X dapat bertahan sampai tiga hari. Oleh karena itu, hubungan seksual yang dilakukan tepat saat ovulasi (lepasnya sel telur dari indung telur), kemungkinan besar akan menghasilkan anak laki-laki.

Sedangkan hubungan seksual yang dilakukan 2-3 hari sebelum ovulasi, kemungkinan besar akan menghasilkan anak perempuan. Keberhasilan dengan pengaturan hubungan seksual ini, dilaporkan mencapai 80 persen.

Namun yang menjadi pertanyaan dengan pengaturan ini, adalah bagaimana mengetahui saat ovulasi tersebut ? Dijelaskan bahwa untuk menentukan masa ovulasi, salah satu caranya adalah dengan mengukur suhu basal tubuh (suhu badan saat baru bangun pagi dan sebelum melakukan aktivitas) secara rutin. Saat ovulasi ditandai dengan penurunan suhu secara mendadak, dan setelah 1-2 hari biasa mengalami kenaikan kembali sekitar 0,5 derajat celcius. Saat ovulasi ini biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum masa menstruasi berikutnya. 

Semua upaya tersebut, tentunya memerlukan ketekunan dari diri Anda dan pasangan Anda. Karena itu, kalau Anda memang berniat melakukannya maka persiapkanlah secara matang.